Jumat, 28 Mei 2010

3.3.    Tips Menjaga Hubungan Baik dengan :
a.   Pimpinan dan Relasi Perusahaan
v     Pimpinan
Kesuksesan dan perkembangan karier Anda banyak tergantung pada atasan. Atasan Anda-lah yang dapat memberi kesempatan menangani tugas-tugas strategis atau klien-klien utama perusahaan, serta memberikan pekerjaan-pekerjaan penting lainnya. Bahkan, atasan Anda-lah yang berperan dalam menilai performance, kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Atasan Anda dapat pula menjadi guru pribadi Anda. Mereka dapat memberikan sebagian pengalamannya kepada Anda, juga petunjuk dan pengarahan untuk belajar seluas-luasnya dan membiarkan Anda bertumbuh dalam pekerjaan sekaligus menunjukkan dan membukakan ”pintu” kesempatan. Petiklah hal-hal tersebut sebagai kentungan dalam perjalanan karier Anda.
Jadi, hubungan baik dengan atasan adalah hal paling berharga di dalam perkembangan karier Anda. Salah satu cara untuk mendongkrak hubungan baik dengan atasan adalah membuatnya tampak baik. Anda dapat melakukannya melalui performance pekejaan yang bagus, mengambil tugas-tugas sulit tetapi jangan sampai tidak sukses menyelesaikannya dan bekerjasama dengan baik dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan yang berada di bawah kekuasaan atasan.

v     Relasi Perusahaan
Seorang klien yang puas tentu akan dengan senang hati menghubungi Anda kembali di masa yang akan datang. Entah itu hanya untuk mengucapkan selamat atas promosi Anda atau bahkan menawarkan kerjasama baru dengan Anda. Jangan heran jika Anda-lah yang pertama kali mereka hubungi saat mereka membutuhkan orang untuk dipekerjakan atau mengambil tawaran menarik.
Hubungan dengan klien bisa rapi terjalin jika Anda tak pelit untuk mengontak mereka. Jadi, jangan hanya mengontak mereka saat Anda membutuhkan. Kalau perlu, datangi mereka di luar jam kerja meski itu cukup menyita waktu.
Jadi, berhubungan dengan orang-orang di lingkungan pekerjaan tak hanya menolong karier, tetapi juga membuat tempat kerja Anda lebih menyenangkan. Intinya Anda harus rajin bersosialisasi. Sekaranglah waktunya bagi Anda untuk membangun hubungan dan meraih sukses di tempat kerja.

b.   Keluarga pimpinan

Yang dimaksud keluarga disini adalah istri pimpinan. Seorang isteri pimpinan yang mempunyai perasaan khawatir dan cemburu terhadap wanita lain yang selalu dekat dengan suaminya, termasuk sekretaris suaminya, merupakan hal yang wajar. Bahkan dalam pepatah jawa pun dikatakan ,witing tresna jalaran saka kulina, artinya rasa cinta dapat tumbuh karena kebiasaan . Walapun tidak ada tidak ada hubungan apa-apa antara suami dengan sekretarisnya, tidak jarang sang isteri pimpinan tetap mempunyai perasaan cemburu, meskipun dengan kadar yang sedikit lebih rendah.
Oleh karena itu, menurut Bratawidjaya, (1992:251-256) menyimpulkan delapan pedoman dalam bersikap seorang sekretaris terhadap isteri pimpinannya, yaitu:

1) Bisa memahami keadaan
Tidak ada wanita di dunia ini yang yang tidak takut tahtanya direbut. Begitu pula isteri pimpinan. Kekhwatiran terhadap sekretaris suaminya adalah wajar. Ada berbagai hal yang dapat menimbulkan perasaan khawatir. Misalnya isteri pimpinan lebih tua, lebih kuno, dan lain-lain. Sehingga merasa kalah bersaing dengan sekretaris suaminya. Sekretaris suaminya lebih muda, terawat kecantikannya, luwes, berpakaian rapi, penampilan lebih cerai dan sekretaris lebih memahami selera sang pimpinan. Oleh karena itu, sekretaris harus bisa memahami perasaan isteri pimpinan dengan lebih bijak, hati-hati, dan waspada serta harus selalu menjaga jarak.

2) Jangan menimbukan provokasi
Kadang-kadang, melihat sikap isteri pimpinan yang begitu cemburu bisa timbul hasrat sekretaris untuk sengaja membuatnya bertambah jengkel. Sebaiknya hasrat semacam itu dihilangkan. Hal-hal demikian tidak berguna sama sekali, bahkan banyak membuang energi yang tidak bermanfat.
Apabila terlalu sering seorang suami diajak bertengkar dengan isterinya dengan alasan sikap sekretarisnya, tentunya hal ini akan menjadikan hubungan antara sekretaris dan pimpinan menjadi terganggu dan timbul perasaan tidak senang terhadap sekretaris. Bahkan, akibat sikap sekretaris yang provokatif ini dapat menjadikan suasana kerja menjadi kacau.

3) Hindari menjadi juru bicara pimpinan dengan isterinya
Seringkali pimpinan menyuruh untuk menyampaikan sesuatu pesan kepada isterinya di rumah. Jelaskan kepada pimpinan bahwa akan lebih baik pimpian yang menelepon isternya. Karena seorang isteri akan lebih senang menerima, jika suaminya sendiri yang mengatakan.
Apabila isteri pimpinan menelepon padahal suaminya memang tidak bisa menerima (sedang rapat atau pergi dalam urusan bisnis), maka perlu minta kepada pimpinannya supaya segera menelepon isterinya kembali walaupun pesan kepada pimpianan sudah disampaikan.
Hal kecil seperti ini akan membantu mengurangi rasa curiga isteri pimpinan terhadap sekretaris, karena dianggapnya sekretaris tidak mengahalangi komunikasi langsung antara pimpinan dengan isterinya.

4) Jangan ikut campur atau ambil bagian dalam pertengkaran suami-isteri
Siapapun yang bercerita kepada sekretaris, baik itu isteri maupun pimpinan, jangan ikut campur atau memberi komentar jika hal tersebut pertengkaran antara suami dengan isteri pimpinannya. Jadilah pendengar yang baik dan menahan diri dari keinginan menjadi juru damai.
Sebagai sekretaris, bersikaplah netral karena memang pertengkaran dalam sebuah rumah tangga adalah hal yang biasa, meskipun terkadang masalahnya terlihat hebat.

5) Jangan menanggapi bila sang pimpinan mencela isterinya
Pimpinan yang ingin merayu sekretaris, biasanya akan mulai dengan cerita model lama, yaitu membeberkan semua kekurangan isterinya. Sekretaris yang professional tentu akan menutup telinga terhadap rayuan tersebut. Percayalah, keadaan sebenarnya tidak sejelek seperti yang dipaparkan. Karena suami yang baik tidak mungkin membicarakan kekurangan atau kejelekan isterinya.

6) Berilah respek yang wajar kepada isteri pimpinan
Apabila sekretaris mendengar isu tentang kekurangan isteri pimpiann atau mungkinn mengetahui sendiri, maka sekretaris harus tetap bersikap hormat dan ramah terhadapnya. Lebih baik bersikap saling menghargai karena tidak seorang pun yang sempurna. Tiap-tiap orang pasti mrempunya kekurangan dan kelebihan. Jadi kelebihan itulah yang perlu ditonjolkan dan dilihat. Bahkan, apabila isteri pimpinan minta bantuan Anda sebagi sekretaris suaminya, maka kerjakan dengan senag hati dan ikhlas selama tidak sibuk.

7) Jagalah jarak yang aman dengan isteri pimpinan
Loyalitas sekretaris terutama ditunjukkan kepada pimpian untuk bekerja membantu kelancaran tugas pimpinan bukan pada isteri pimpinan. Oleh karena itu, antara sekretaris dengan isteri pimpinan tidak perlu terlalu dekat dan akrab, sehingga sekretaris tidak bingung dalam menempatkan loyalitasnya. Terutama sekretaris harus tetap menjaga kerahasiaan pimpianan kepada isterinya, baik yang bersifat kedinasan maupun pribadi.
Apabila seorang sekretaris mengetahui pimpinan bermain cinta dengan wanita lain, sekretaris tidak memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kepada isternya. Begitu pula seorang pimpinan yang di kantor mempunyai kebiasaan marah, sekretaris tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada isterinya. Sehingga dengan mengambil jarak dan membatasi hubungan secara formal akan membuat posisi sekretaris nyaman tadak mempunyai beban.

8) Bantulah pimpinan memberikan perhatian kepada isterinya
Pria sering melupakan hari-hari penting dalam kalender rumah tangganya, meskipun ia sangat mencinta keluarganya. Sebagai sekretaris yang baik, wajib mengingatkan mengenai ulang tahun isterinya. Apabila pimpinan tidak mempunyai waktu untuk mencari kado pada hari-hari istimewa ini, menjadi tugas sekretaris untuk menyiapkannya. Kebahagiaan yang diperoleh pimpinan beserta keluarganya dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa diliputi rasa haru dan ceria dari isteri beserta putra-putrinya akan bermuara kepada sekretaris tersebut, bijaksana dan penuh pengabdian.
Dengan menerapkan delapan pedoman di atas, diharapkan dapat menjaga keprofesionalan sekretaris, sehingga tercermin dalam perilakunya. Dann meminimalisir anggapan negative yang selama ini melekat pada sekretaris, baik wanita maupun pria.


c.   Teman Sejawat
JIKA tak bisa membangun hubungan baik dengan rekan sejawat di kantor. Anda tak akan bisa menjalankan pekerjaan sesuai keinginan. Kenyataannya, hubungan kerja yang efektif dengan rekan kerja adalah dasar bagi kepuasan kerja dan karier Anda. Sebegitu pentingnya hubungan yang baik dan efektif ini, karena hal tersebut berkaitan dengan promosi atau peningkatan karier, kenaikan gaji, dan kepuasan kerja.
The Gallup Organization, organisasi yang sering meneliti tentang dunia kerja, melakukan analisis tentang indikator kepuasan kerja. Organisasi ini menemukan fakta bahwa jika Anda bekerja dengan seorang yang cocok dengan Anda, seseorang yang menjadi teman baik Anda, maka Anda akan mendapatkan kepuasan kerja seperti yang Anda harapkan.
Dari analisis ini, The Gallup juga menemukan fakta bahwa banyak supervisor perusahaan yang tidak bisa menjalin hubungan baik dengan rekan kerja atau bawahannya. Mereka kebanyakan mengumpulkan data dan memanfaatkan tersebut untuk mencari kesalahan karyawan lainnya.
Mereka sangat bersemangat untuk mengidentifikasi masalah, tetapi enggan menawarkan solusinya. Tepat saat seseorang dari mereka meminta kenaikan jabatan atau kenaikan gaji, maka tak ada seorang pun yang mendukungnya.
Tentunya Anda tak ingin hal ini terjadi dalam karier Anda, bukan? Karena itulah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar Anda bisa segera menjalin hubungan baik yang efektif dengan rekan kerja. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik sekaligus meningkatkan hubungan kerja dengan rekan sejawat, seperti dikutip dari about.com.

Selalu menawarkan solusi
Jika Anda menemukan masalah dalam pekerjaan, sertakan juga solusi yang Anda tawarkan. Ungkapkan hal tersebut di rapat agar bisa ditanggapi oleh atasan dan rekan lainnya. Jujur saja, menganalisis masalah adalah hal yang tidak terlalu sulit. Namun, memberikan solusi adalah suatu hal yang bisa meningkatkan kredit Anda di mata atasan dan rekan kerja.

Jangan menyalahkan orang lain
Jangan menyalahkan rekan lain atas masalah yang terjadi di kantor. Jika melakukannya, artinya Anda mencari musuh di kantor, dan nantinya musuh ini akan menjungkalkan Anda dalam peningkatan karier. Lebih baik analisis masalah dan coba melihatnya dalam gambaran yang lebih besar. Mungkin Anda bisa melihat agar sistemnya dibenahi untuk mengurangi kesalahan yang dilakukan karyawan.

Hati-hati menggunakan kalimat dan bahasa tubuh
Kalimat yang Anda katakan, juga bahasa tubuh yang Anda lakukan, akan selalu dicermati rekan yang lain. Karena itulah, berhati-hati saat melakukannya. Jangan menatap orang lain dengan pandangan rendah, berbicara kotor kepada rekan kerja, dan hal yang lain yang tidak menyenangkan, termasuk berteriak atau memaki rekan kerja atau bawahan Anda.
Perkataan yang tajam biasanya akan begitu membekas pada pikiran dan ingatan seseorang, yang akhirnya memengaruhi anggapan dan tindakannya terhadap orang yang memakinya.

Peduli kepada rekan kerja
Jangan menafikan kehadiran atau keterlibatan rekan kerja atau bawahan Anda. Jika Anda seorang atasan, dan bawahan Anda mengeluh terhadap satu masalah kepada orang lain, bukan dengan Anda, berarti ada yang salah dengan sistem yang Anda buat.
Untuk mengeliminasi masalah tersebut agar tidak berkembang ke luar, Anda harus peka terhadap masalah yang dialami bawahan. Intinya, bawahan harus mempercayai Anda agar tujuan kerja Anda dapat tercapai.

Jaga komitmen
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, satu pekerjaan selalu berhubungan dengan pekerjaan yang lain. Karena itulah, jika Anda tak bisa bekerja dengan baik, tak mampu bekerja sesuai tenggat, maka hal ini akan memengaruhi kerja rekan lainnya.
Karena itulah, selalu patuhi komitmen yang telah disepakati bersama. Jika Anda tak mampu mematuhinya, pastikan rekan kerja yang lain mengetahui akibatnya, sekaligus membuat rencana baru untuk mengatasi masalah ini.

Hargai hasil kerja rekan kerja
Coba Anda ingat, seberapa sering Anda bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan satu orang pun? Jika Anda seorang manajer, seberapa banyak ide Anda berkontribusi untuk membantu kerja staf Anda? Coba renungi dan Anda akan menyadari bahwa tanpa bantuan dari rekan kerja yang lain, Anda tak akan mampu menyelesaikan pekerjaan. Karena itulah, sediakan waktu untuk mengucapkan terima kasih atau memberikan penghargaan pada orang-orang yang membantu pekerjaan Anda.

Bantu rekan kerja
Bantu rekan kerja Anda agar mereka bisa mencapai hasil terbaiknya. Jika masing-masing memberikan kontribusi terbaiknya, hal ini akan berdampak positif bagi hasil kerja, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan.

Cobalah terapkan tujuh langkah ini untuk membangun hubungan kerja yang baik. Jika Anda bisa melakukannya, rekan kerja akan menghargai Anda, dan atasan akan meyakini bahwa Anda adalah karyawan yang berharga untuk dipertahankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar